Minggu, 17 November 2019

Menjaga Kesucian Air Dalam Kolam Pencuci Kaki

Kolom Bahtsul Masail, Majalah Aula November 2019
Diasuh oleh : KH. Ahmad Ashar Shofwan, M.Pd.I (Ketua PW LBM NU Jawa Timur


Pertanyaan
Ketika awalnya air kolam itu sudah suci menyucikan dan daya tampung kolam memadahi (di atas dua qullah), kemudian menjadi keruh akibat penggunaan. Apakah hal demikian itu mempengaruhi terhadap kesucian air ?

Budiono, di Blitar
Sholihan, Surabaya

Jawaban:
Air kolam pencuci kaki di masjid atau mushalla yang sudah dalam keadaan keruh (berubah dari sifat asli), mengenai ketentuan hukumnya harus mempertimbangkan penyebabnya, yaitu apabila :
  1. Disebabkan oleh pengaruh kolam itu sendiri, maka air itu tetap thahir muthahhir (suci yang dapat digunakan untuk bersuci) 
  2. Disebabkan oleh benda suci namun kotor, yaitu kotoran yang terlepas dari kaki para pengguna kolam, maka air itu juga tetap thahir muthahhir (suci yangd apat digunakan untuk bersuci) menurut Imam Ramli.
  3. Disebabkan oleh benda najis, maka air itu mejadi mutanajjis, sehingga tidak dapat untuk digunakan bersuci.

Referensi:
Nihayahtul Muhtaj, juz I, hal 67

Sabtu, 16 November 2019

Pengajian : KH. Aria Muhammad Ali, Lc


Setiap tahun memperingati Maulid Nabi Muhammad hanya seremonial saja, tapi mengapa tidak ada perbaikan kualitas hidup.

Banyak orang mengaku cinta kepada Nabi Muhammad, tapi belum bisa menjalani empat perkara :
  1. Mengimani Rasulullah Muhammad SAW
  2. Menjalani Sunnah-sunnahnya Rasulullah, diantara sunnah yang mulai memudar adalah murah senyum. Rasulullah setiap hari dalam keadaan tersenyum.
  3. Mengagungkan Rasulullah. Mengagungkan nama, keluarga, dan kelahirannya Rasulullah serta seluruh yang berkaitan dengan Rasulullah.
  4. Menolong Nabi Muhammad, dulu para sahabat membela Rasulullah. Maka saat ini menolong masjid, madrasah, dan guru ngaji serta dakwah syariatnya Rasulullah.
Imam Ahmad tidak memakan semangka, padahal Rasulullah makan semangka. Setelah mengetahui bagaimana cara Rasulullah mengiris semangka dengan bentuk bulan separoh (hilaliyah), baru imam Ahmad mau memakan semangka.

Habib Alwi rambutnya gondrong menjelang wafat usia 80 tahun, karena ingin wafat sama dengan panjang rambut  kekasihnya, yaitu Rasulullah juga berambut sebahu.

Sunnah Rasulullah menyebarkan salam, baik bagi yang kenal maupun tidak kenal

Diundang orang yang melarat, datangnya lebih dahuluan.

Orang-orang sholeh cahaya wajahnya, mendahului ucapannya (Kitab Hikam)

Masuk ke dalam rumah mengucapkan salam, agar mendapatkan barokah. (Hadits Rasulullah)

Imam Nawawi dalam al-adzkar, masuk ke dalam rumah mengucapkan salam walaupun tidak ada penghuninya.

Rumah kyai banyak gula, ikan, windu karena rumahnya sering diucapkan salam oleh para tamunya. Sehingga rumahnya barokah

Orang yang menolong agamanya Allah, maka kehidupannya akan ditolong oleh Allah SWT.

Mengikuti cahaya Al-Qur'an, dengan menjadikan bacaannya sebagai wirid setiap harinya.

Dawuh Gus Miek : bagi orang kaya tidak sempat membaca Al-Qur'an, maka bisa meminta orang lain membacakan Al-Qur'an di rumahnya, walaupun dengan menggajinya.

Baca pula : Pelantikan PRNU Kel. Medokan Ayu masa khidmat 2019 - 2024

Pelantikan PRNU Kelurahan Medokan Ayu, masa khidmat 2019-2024


Sabtu (16/11/2019), mengiringi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Langgar Besar Miftachul Huda, Kelurahan Medokan Ayu. Membersamai pula pelantikan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Kelurahan Medokan Ayu, Surabaya. Masa khidmat 2019-2024

Pra Acara dengan Sholawat Nabi oleh Banjari GESTRA NADA



Memasuki inti acara, dibuka dengan MC Sahabat Khoirul Anam dan Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an oleh Ustad Syauqil Mubarok (Qori Tingkat Provinsi Jawa Timur).

Lagu Indonesia Raya dan Yalal Wathon dikumandangkan khidmat dengan seluruh hadirin posisi berdiri.

Prosesi pelantikan dipimpin oleh KH. Drs. Abdul Mujib, HU dari PCNU Kota Surabaya

Baca pula : Pengajian KH. Aria Muhammad Ali, Lc.

Baca Pula : Susunan PRNU Medokan Ayu, masa khidmat 2019 - 2024

Baca pula : Ekspedisi Surat

Dokumentasi Foto :


Lagu : Yalal Wathon


Pembacaan SK pengurus

Dihadiri wawali




Lahap menikmati 





Selasa, 12 November 2019

Liputan : Konverensi MWC NU Rungkut, Surabaya


Perhelatan Konverensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama, Kecamatan Rungkut Kota Surabaya dilaksanakan Selasa (12/11/2019) di kantor MWC Rungkut. Pada pukul 20.30 wib.

Diawali Ustadz Drs. H. Mujib, HU. Sambutan Mewakili panitia :
"Semangat dalam Menghidupkan kembali organisasi peninggalan para ulama."

KH. H.M. Lutfi Akbar, LC. Sambutan Mewakili Rais Syuriah MWC Kecamatan Rungkut :
"Berharap pelaksanaan dapat berjalan sukses dan lancar."

H. Nasuchi Ali, M.Si sambutan mewakili Caretaker :

"Kegiatan ranting dan MWC di Kota Surabaya relatif stabil, dibuktikan banyak kegiatan yang telah berjalan."

"Dari 7 MWC SK-nya sudah kadaluwarsa, baru terbentuk tadi malam adalah Kecamatan Semampir"

"Pelantikan sekitar 7-15 Desember 2019"

"Pertengahan Desember 2019, diharapkan struktural kepengurusan MWC NU Kecamatan Rungkut sudah terbentuk."

"Baru tahun ini saat kirab hari pahlawan, lagu yalal wathon dikumandangkan."

Pemilihan Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah
Dipandu oleh : Ustadz  Moch. Faisol Ramelan


Mengikuti AD/ART NU hasil Muktamar di Jombang, bahwa Pilihan Rais Syuriah dimusyawarahkan dalam Ahlu Halli wal Aqdi

Tatib dibuka dengan diskusi legalitas surat rekom AHWA dari masing-masing ranting. Dengan ketentuan bahwa surat rekom minimal ditandatangani oleh Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah.

Dalam rekapitulasi suara terbanyak yang masuk, didapatkan lima orang dipilih sebagai AHWA yaitu :
  1. KH. M Lutfi, Kedung Asem
  2. Ustadz Machrus, Rungkut Kidul
  3. H.M Waris, Medokan Ayu
  4. Ustadz H. Mujib, Rungkut Lor
  5. Ustadz. Fadholi, Rungkut Lor
Dalam rapat AHWA, diputuskan bahwa :  KH. Drs. M. Lutfi Akbar, Lc, M.Pd.I dipilih sebagai Rais Syuriah MWC NU Rungkut, masa khidmat 2019 - 2024

Dalam pemilihan Ketua Tanfidziyah yang dipilih oleh Ketua Ranting se-Kecamatan Rungkut, terpilih secara aklamasi : Ustadz. Drs. H. Mujib, HU.

Ustadz. Drs. H. Mujib, HU


Para Ketua Ranting NU se-Kecamatan Rungkut

Sambutan Rais Syuriah terpilih :

KH. Drs. M. Lutfi Akbar, Lc, M.Pd.I
  1. InsyaAllah, bila pengurus yang semangat dan mau berjalan, maka tidak ada yang tidak mungkin.
  2. Rungkut merupakan barometer dalam NU
  3. Mohon doanya agar dapat menjalankan amanahnya.
  4. Setelah ini penyusunan personil pengurusnya.


Lampiran :


Suasana forum

Daftar hadir

Surat Undangan


Selasa, 05 November 2019

Lembaga-Banom Siap Kawal UU Pesantren



Menyambut pengesahan UU Pesantren, Pengurus Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI-PBNU) menggelar diskusi terbatas dengan badan-badan otonom dan lembaga-lembaga NU di lantai 5, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Oktober 2019.

RMI merasa perlu mengajak semua pihak di lingkungan NU untuk terlibat dalam mengawal kelanjutan UU Pesantren. 

Menyusul pengesahan Undang-undang Pesantren dalam Rapat Paripurna DPR RI pada 24 September 2019 lalu, banyak produk peraturan perundangan turunan yang harus dikawal.

"FGD ini bertujuan untuk menjelaskan substansi dan inti dari Undang-undang pesantren yang disahkan beberapa waktu yang lalu kepada kepada segenap pengurus lembaga dan banom Nahdlatul Ulama," kata Ketua RMI PBNU H. Abdul Ghofarrozin (Gus Rozin) disela diskusi.

Pertemuan ini menurutnya diadakan untuk meminta masukan-masukan dari banom dan lembaga NU terhadap produk aturan-aturan turunan dari UU Pesantren yang akan disusun. 

Aturan turunan itu antara lain berupa peraturan presiden (Perpres) dan tujuh Peraturan Menteri Agama (PMA).

"Kedua untuk menerima masukan terhadap aturan yang nanti akan disusun sebagai turunan dari Undang-undang itu yang relevan dengan pembidangan masing-masing banom dan lembaga, sehingga banom dan lembaga mempunyai sumbangsih terhadap aturan pelaksanaan dari Undang-Undang Pesantren," terangnya.

Menurut Gus Rozin, masukan-masukan dari banom dan lembaga akan menjadi sumbangsih yang penting karena persoalan pesantren tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga RMI, tetapi juga oleh banom dan lembaga lainnya.

"Ke depan yang namanya pesantren itu, kita sudah tahu secara sosiologis NU itu adalah pesantren besar dan pesantren adalah NU kecil, secara sosiologis demikian kita sadar, maka harapannya adalah semuanya terlibat. Ini menjadi isu bersama," terangnya.

Diskusi terbatas ini dihadiri Ketua PBNU KH Aizzuddin Abdurrahman, Wasekjen PBNU M Imdadun Rahman, dan perwakilan dari banom dan lembaga PBNU. (ds)

AULA November 2019

Minggu, 03 November 2019

Rapat Pengurus :


Sambutan Rais Syuriah :
Kehadiran tokoh-tokoh baru NU di Medokan Ayu semoga bisa kompak, dan menjadi barometer pemilihan MWC NU Rungkut.

Pemilihan MWC direncanakan 1 November 2019, namun ditunda kemungkinan masih ada ranting belum terbentuk.

Terjun mengurusi NU harus ikhlas, tanpa lelah, sehingga kesulitan yang dihadapi akan dimudahkan Allah SWT.

KH. Hasyim Asy'ari dawuh : yang mengurusi NU akan dianggap sebagai santrinya.

Sekretariatan NU ditetapkan di masjid Al-Ichsan, tepatnya di bawah menara.

Rencana membuat papan nama sekretariatan NU dan akan dibiayai H. Waris

Bila ada perselisihan, mohon segera dimusyawarahkan.

Bila berdakwah, mengajak seseorang hingga sepuluh kali, tidak perlu kasar-kasar

Kelompok tahlil dimasukkan melalui RT/RW. Program NU bisa masuk selanjutnya

Masalah hukum pelan-pelan bila merubahnya

Periode sebelumnya kartu tanda anggota dijatah 500 ternyata yang hadir 1200. Sehingga untuk periode berikutnya bila ada pengadaan KTA bisa digratiskan.


Sambutan Ketua Tanfidziyah :
Sebagai tanggung jawab dalam mengemban amanah dengan mengundang 50 orang, yang hadir beberapa persennya saja. Namun tidak mengurangi semangat dalam menjalankan amanah

Selama ini belum ada basecamp secara definitif, sehingga mengupayakan dengan survey : pertama di gedung BLC/ Kelurahan lama, dan kedua depan masjid Imadudin.

Namun setelah pertimbangan, maka dipilih sementara di menara masjid Al-Ichlas.

Untuk selanjutnya membentuk lembaga, sehingga semakin banyak anggota dalam menjalankan tugas.

Untuk kegiatan di masyarakat bawah berupa tahlil sudah berjalan, sedangkan untuk tingkat pengurus belum ada. Sehingga perlu formula kegiatan rutin untuk mengguyubkan pengurus dan anggota. Agar membawa syiar di masyarakat.

Untuk Kartu Tanda NU (Kartanu) berusaha untuk diurus, beserta fungsi kegunaannya.

Usulan bidang-bidang :

Bidang dakwah dan penerangan :
  • Bp. Abdul Qodir
  • H. Hadi Syamsuri

Bidang pendidikan dan pengkaderan
  • Bp. Mulyono
  • Bp. Irfan (Jhepang)

Bidang organisasi dan pembinaan
  • Mas Woko
  • Bp. H. Nurkhomsah

Bidang Seni dan Budaya
  • Bp. Abdul Halim
  • Bp. Kandar

Bidang sosial ekonomi
  • Bp. Zainul Ibad
  • Bp. H. Miun

Bidang Kesehatan dan Lingkungan
  • Takmir Masjid Al-Amin
  • Ustadz Miftach


Untuk kegiatan rutin bulanan ditetapkan :
Kegiatan lailatul ijtima' berupa sholat hajat dan istighotsah. Pukul 20.00 ( 8 malam )
Waktunya hari rabu, pekan pertama setiap bulan masehi.

Lampiran :

Undangan

Daftar Hadir





Sabtu, 02 November 2019

ANDA MAU ANGGAP ROSUL MANUSIA BIASA?



Sayidah Aminah berkata, “Ketika aku mengandung “Kekasihku” Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, di awal masa kehamilanku, yaitu bulan Rajab. 

Suatu malam, ketika aku dalam kenikmatan tidur, tiba tiba masuk seorang laki-laki yang sangat elok parasnya, wangi aromanya, dan tampak sekali pancaran cahayanya.

Dia berkata, “Marhaban bika Ya Muhammad (Selamat datang untukmu Wahai Muhammad)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab “Aku Adam, ayah sekalian manusia”
“Apa yang engkau inginkan?”
“Aku ingin membawa kabar gembira. Bahagialah engkau wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Sayyidil Basyar” (Pemimpin Manusia)”

Pada bulan kedua datang seorang laki-laki, seraya berkata, “Assalamu’alaika Ya Rasulallah (Salam untukmu wahai utusan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Tsits”
“Apa yang engkau inginkan”
“Aku ingin menggembirakanmu, bergembiralah wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibut Ta’wil wal Hadits” (Pemilik Ta’wil dan Hadits)”

Pada bulan ketiga datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Nabiyallah (Salam untukmu wahai Nabi Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Idris”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyir Ro-iis” (Nabi Pemimpin)”.

Pada bulan keempat datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Habiballah (Salam untukmu wahai Kekasih Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Nuh”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bahagialah wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibun Nashri wal Futuh” (Pemilik Pertolongan dan Kemenangan)”.

Pada bulan kelima datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya shafwatallah (Salam untukmu wahai Sahabat Karib Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Hud”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bergembiralah wahai ibu Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibusy Syafa’ah fil yawmil Masyhud” (Pemilik Syafaat di Hari persaksian/ Hari kiamat)”.

Pada bulan keenam datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Rohmatallah (Salam untukmu wahai kasih sayang Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Ibrohim Al-Kholil”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bahagialah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Jalil” (Nabi yang Agung)”.

Pada bulan ketujuh datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya manikhtaarohullah” (Salam untukmu wahai orang yang telah dipilih Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Isma’il Adz-Dzabih (Yang disembelih)”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Malih” (Nabi yang Elok)”.

Pada bulan kedelapan datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Khirotallah” (Salam untukmu wahai pilihan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Musa putra Imran”
“Apa yang engkau inginkan”
“Kabar gembira Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Man Yunzalu ‘alaihil Qur’an” (Orang yang akan diuturunkan padanya Al-Qur’an)”.

Pada bulan kesembilan, yakni bulan Robi’ul Awwal, datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Rosulallah” (Salam untukmu wahai utusan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Isa putra Maryam”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Mukarrom wa rosulil mu’adhom” (Nabi yang dimuliakan dan Rasul yang diagungkan)”.

Syaikh Nawawi Banten, Maulid Ibriz, hlm 17-19.

Detik-detik Kelahiran  Nabi Muhammad SAW

Telah disebutkan bahwa sesungguhnya pada bulan ke sembilan kehamilan Sayyidah Aminah (Robi'ul-Awwal) saat hari-hari kelahiran Nabi Muhammad saw sudah semakin dekat, Alloh swt semakin melimpahkan bermacam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah mulai tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Robiul-Awwal malam kelahiran Al-Musthofa Muhammad saw. 

Pada Malam Pertama (ke 1) : 

Alloh swt melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya. 

Pada malam ke 2 : 

Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Alloh swt. 

Pada malam ke 3 :

Datang seruan memanggil : 
“Wahai Aminah … sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rosululloh saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Alloh swt.” 

Pada malam ke 4 : 

Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas. 

Pada malam ke 5 : 

Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Alloh Ibrohim as. 

Pada malam ke 6 : 

Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta. 

Pada malam ke 7 : 

Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak. 

Pada malam ke 8 :

Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan : 
“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Alloh swt Pencipta Alam Semesta.” 

Pada malam ke 9 : 

Alloh swt semakin mencurahkan rohmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah. 

Pada malam ke 10 :

Sayyidah Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad saw.

Pada malam ke 11 : 

Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad saw. 

Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad saw, tepat tanggal 12 Robi’ul-Awwal di sepertiga malam. Di malam ke 12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Sayyid Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada Alloh swt di sekitar Ka’bah. Sedangkan Sayyidah Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya. 

Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang masing-masing  sangat jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan. 

Wanita pertama datang berkata : 
”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Alloh Adam as, ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Alloh untuk menemanimu.” 

Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira : 
“Aku adalah istri Nabi Alloh Ibrohim as  yang diperintahkan Alloh swt untuk menemanimu.” 

Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga : 
”Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Alloh untuk menemanimu.” 

Datanglah wanita ke empat : 
”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as datang untuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rosululloh.” 

Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad saw yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata. 

Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Alloh swt dengan berbagai macam bahasa yang berbeda. 

Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya. 

Detik berikutnya Alloh swt memerintahkan kepada Malaikat Ridhwan agar mengomandokan seluruh bidadari sorga agar berdandan cantik dan rapi, memakai kain sutra dan segala macam bentuk perhiasan dengan bermahkotan emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian sorga yang harum semerbak ke segala penjuru, lalu beribu ribu bidadari² itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridhwan, terlihat wajah bidadari² itu gembira. 

Lalu Alloh swt memanggil : 
“Yaa Jibril … serukanlah kepada seluruh arwah para Nabi, para Rosul, para wali agar berkumpul, berbaris rapi, bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad saw. 

Yaa Jibril … perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan perintahakan kepada Malaikat Ridhwan untuk membuka pintu-pintu sorga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad saw. 

Yaa Jibril… bawalah beribu ribu malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad saw telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.” 

Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan beribu ribu malaikat. Sayyidah Aminah melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu-kayu gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya. Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih yang berkilau cahayanya mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Nabi Muhammad Rosululloh saw dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad saw bersujud kepada Alloh seraya mengucapkan : 
“Allohu Akbar ... Allkhu Akbar ... Wal-Hamdulillahi katsiro, wasubhanallohi bukrotan wa ashila...” 

Kegembiraan memancar dari setiap sudut alam raya, gemuruh sholawat memenuhi semesta dengan bahasa yang berbeda beda dan dengan cara yang bermacam macam pula

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Tidaklah Kami MENGUTUS Engkau (Muhammad) Melainkan Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam (Al-Anbiya)

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa alaa sayyidina Muhammad

“Yaa Nabi Salam Alaika …                                                                                                                Yaa Rosul Salam Alaika …                                                                                                                     Yaa Habib Salam Alaika … Sholawatulloh Alaika ... ” 

Semoga Shalawt dan salam senantiasa tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW berserta kluarga & para shabat yang menngikutinya dan kita umatnya hinga Akhir zaman semoga kita memperoleh safaatnya kelak.

Ya Allah yrabb.. 
Semoga engkau bangkitkan kami dalam barisan yang sama bersama Rasul kami Ya Habibi Yaa Rasulullah

Aamin Ya Robbal Alamiin

(Diriwayatkan dari Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-syafi’i. Dalam kitabnya “Anni’matul-Kubro ’alal-alam).

*Selamat menyambut hari kelahiran Rosululloh MUHAMMAD S.A.W*

Jika anda umat Rosulullah MUHAMMAD S.A.W   LIKE dan SHARE ya biyar makin banyak yang besar rasa cintanya terhadap Rosulullah

Jumat, 01 November 2019


Disebutkan dalam kitab an-Nawadir karya al-Qolyuby..

Diriwayatkan bahwasannya Nabi Muhammad SAW bersabda; Jibril mengajariku sebuah obat dengannya saya tidak lagi butuh pada obat lain dan dokter.

Kemudian Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali, bertanya ; Apa itu wahai Rasulullah? Sesungguhnya kami membutuhkan obat tersebut…

Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda; Ambillah air hujan secukupnya, dan bacakanlah atasnya surat Al-Fatihah, Al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Naas, dan ayat Al-Kursiy. Masing-masing dibaca sebanyak 70 kali. Diminum pagi dan sore selama 7 hari.

Demi Dzat yang telah mengutusku dengan hak sebagai seorang Nabi, sungguh Jibril telah berkata kepadaku: ” Sesungguhnya, barang siapa meminum air tersebut, maka Allah akan menghilangkan segala penyakit dari tubuhnya. Dan Allah akan menyembuhkan dari semua macam sakit. Dan barang siapa pula meminumkan air tersebut pada istrinya, lalu tidur bersama dengan sang istri, maka istri akan bisa hamil dengan idzin Allah.

Dan air tersebut juga bisa menyembuhkan mata yang sakit, menghilangkan guna-guna, santet dan sihir, menghilangkan dahak, menyembuhkan sakit dada, sakit gigi, pencernaan, sembelit, kencing tidak lancar dan tidak butuh dibekam (cantuk) dan kemanfaatan2 lain yang hanya Allah yang lebih tau.

kitab annawadir.

ﻓﺎﺋﺪﺓ ; ﺭﻭﻱ ﺃﻧﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ ” ﻋﻠﻤﻨﻲ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﺩﻭﺍﺀ ﻻ ﺃﺣﺘﺎﺝ ﻣﻌﻪ ﺇﻟﻰ ﺩﻭﺍﺀ ﻭﻻ ﻃﺒﻴﺐ ، ﻓﻘﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻭﻋﻤﺮ ﻭﻋﺜﻤﺎﻥ ﻭﻋﻠﻲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ; ﻭﻣﺎ ﻫﻮ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ؟ ﺇﻥ ﺑﻨﺎ ﺣﺎﺟﺔ ﺇﻟﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺪﻭﺍﺀ . ﻓﻘﺎﻝ ; ﻳﺆﺧﺬ ﺷﻴﺊ ﻣﻦ ﻣﺎﺀ ﺍﻟﻤﻄﺮ ﻭﺗﺘﻠﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﺎﺗﺤﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ، ﻭﺳﻮﺭﺓ ﺍﻹﺧﻼﺹ ، ﻭﺍﻟﻔﻠﻖ ، ﻭﺍﻟﻨﺎﺱ ، ﻭﺁﻳﺔ ﺍﻟﻜﺮﺳﻲ ، ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﺳﺒﻌﻴﻦ ﻣﺮﺓ ﻭﻳﺸﺮﺏ ﻏﺪﻭﺓ ﻭﻋﺸﻴﺔ ﺳﺒﻌﺔ ﺃﻳﺎﻡ . ﻓﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﺑﻌﺜﻨﻲ ﺑﺎﻟﺤﻖ ﻧﺒﻴﺎ ، ﻟﻘﺪ ﻗﺎﻝ ﻟﻲ ﺟﺒﺮﻳﻞ ; ﺇﻧﻪ ﻣﻦ ﺷﺮﺏ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﺭﻓﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﺟﺴﺪﻩ ﻛﻞ ﺩﺍﺀ ﻭﻋﺎﻓﺎﻩ ﻣﻦ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻷﻣﺮﺍﺽ ﻭﺍﻷﻭﺟﺎﻉ ، ﻭﻣﻦ ﺳﻘﻲ ﻣﻨﻪ ﺍﻣﺮﺃﺗﻪ ﻭﻧﺎﻡ ﻣﻌﻬﺎ ﺣﻤﻠﺖ ﺑﺈﺫﻥ ﺍﻟﻠﻪ تعالى. ﻭﻳﺸﻔﻲ ﺍﻟﻌﻴﻨﻴﻦ ، ﻭﻳﺰﻳﻞ ﺍﻟﺴﺤﺮ ، ﻳﻘﻄﻊ ﺍﻟﺒﻠﻐﻢ ، ﻭﻳﺰﻳﻞ ﻭﺟﻊ ﺍﻟﺼﺪﺭ ﻭﺍﻷﺳﻨﺎﻥ ﻭﺍﻟﺘﺨﻢ ﺍﻟﻌﻄﺶ ﻭﺣﺼﺮ ﺍﻟﺒﻮﻝ ، ﻭﻻ ﻳﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﺣﺠﺎﻣﺔ ﻭﻻ ﻳﺤﺼﻰ ﻣﺎ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻊ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ، ﻭﻟﻪ ﺗﺮﺟﻤﺔ ﻛﺒﻴﺮﺓ ﺍﺧﺘﺼﺮﻧﺎﻫﺎ ،